Sabtu, 03 Desember 2011

Parenting Solution

Fiuhhh...banyak banget ya buku-buku tentang solusi menjadi orangtua. Banyak banget juga artikel-artikel bertebaran di internet tentang cara terbaik menjadi orangtua. Teori-teori psikologi pun ga kurang untuk nambah wawasan kita.

Tapi teteup....ujung-ujungnya kitalah para orangtua yang memutuskan, mo pake teori yang mana, mo pake metode yang mana, mo lewat jalan yang mana, intinya cuma satu kan, "yang terbaik untuk anak-anak"

Saya pernah membaca sebuah postingan dari Ustadz Adriano Rusfi. Beliau mengingatkan, bahwa tugas orangtua dalam Islam adalah untuk mengantarkan anak-anaknya menuju "'Aqil" dan "Baligh". Dalam literatur biasanya kata 'aqil dan baligh ini disatukan menjadi 'aqil baligh tapi beliau membedakannya menjadi dua jenis kedewasaan.

Baligh adalah dewasa secara fisik. Agar seseorang dapat dewasa secara fisik harus ditunjang dengan gizi yang cukup dan tentu saja kesehatan yang baik. Kebanyakan remaja saat ini sudah berhasil mencapai baligh ini. Mereka sudah terlihat dewasa secara fisik, namun sayang, banyak yang keteteran dalam mencapai 'aqil.

'Aqil adalah dewasa secara mental. Seorang yang sudah dewasa secara mental sudah dapat bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri. Tanggung jawab ini bukan saja di hadapan manusia tapi yang jauh lebih penting adalah tanggung jawab di hadapan Allah. Banyak remaja masa kini yang belum dapat disebut dewasa secara mental atau 'aqil. Inilah yang menyebabkan banyaknya kenakalan remaja, tawuran, dan banyak lagi hal-hal lain yang memprihatinkan para orangtua (padahal mereka dulu juga pernah remaja).

Jadi inget ketika dulu dapet haid pertama. Aku langsung diajak masuk ke kamar dan diberi wejangan oleh ibuku tercinta. Kata-katanya sih udah lupa, tapi intinya kurang lebih, "Ii sekarang sudah besar, hati-hati jaga pergaulan. Mama Apa sudah tidak bertanggungjawab lagi dengan perbuatan Ii. Kalau I berbuat salah, I yang tanggung dosanya, kalau I berbuat baik, I juga yang dapat pahalanya,"

Tanggung jawab, itulah yang membedakan antara anak-anak dan dewasa. Tanggung jawab itulah yang masih kurang dipahami oleh remaja, yang membuat mereka seolah-olah selalu berbuat seenak perutnya. Tanggung jawab itulah yang seharusnya diajarkan oleh orangtua...

Semoga kita diberi kesabaran, keteguhan, dan kemampuan untuk mengantarkan anak-anak kita menuju 'Aqil dan Baligh, amin yaaaa Rabbal 'alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar