Bulan Desember kemarin Umi dan Buya ngajak jalan-jalan ke Dufan. Naik KRL dari Kranji langsung ke Kota. Rencananya dari Kota mau naik KRL lagi ke Tanjung Priok, tapi ternyata KRL Tanjung Priok tidak beroperasi hari Sabtu. Jadilah kami naik taksi langsung ke Dufan.
Kebetulan taksi yang dipakai masih tergabung dalam Blue Bird Grup. Ternyata Blue Bird Grup dapat akses khusus untuk masuk ke dalam Dufan (hmmm...catet). Biaya masuk Dufan 15ribu perorang, anak yang tingginya masih kurang dari 100cm gratis. Biaya taksi dari Kota sampai Dufan sekitar 16ribu, lumayanlah dibandingkan dengan tiket KRL untuk 4 orang.
Yang mahal itu tiket masuk wahana Dufan-nya. Harga tiket terusannya yang reguler 185ribu perorang, GUBRAX!!!! Itu yang tiket regulernya. Ada juga tiket premium yang ga perlu antri, harganya 300ribuan perorang, dapat priviledge welcome drink, ga perlu ngantri tiket, bisa duduk di ruang ber-AC sambil nunggu proses tiket selesai, trus ada jalur antrian khusus yang ga perlu berdesak-desakan untuk wahana-wahana favorit.
Mobil Pohon, Brrrrmmmm |
Setelah masuk, wahana yang pertama kali dinaiki adalah Komidi Putar....Yeaaaahhhh...versi asli odong-odong...hehehe..teteup ini wahana favorit buat anak-anak. Umi juga bisa ikutan naik karena ada tempat duduk yang dibuat seperti tempat duduk di kereta kencana. Wahana ini sepertinya tidak berubah sejak tahun 80-an. Lukisan-lukisan yang dilekatkan ke poros Komidi Putar masih lukisan Lucky Luke, Indian, dan lukisan-lukisan dengan tema serupa. Percaya deh, anak-anak jaman sekarang kurang mengenal Lucky Luke dan teman-teman, jadi sepertinya lukisannya out of date.
Naik Perahu Koin |
Belum puas sebenarnya naik perahu, tapi karena waktunya sudah habis, kami pun melanjutkan perjalanan ke Bianglala. Bianglala ini seperti kincir angin raksasa, salah satu wahana favorit di Dufan. Kami terpaksa ngantri kurang lebih 15 menit. Satu tempat di Bianglala ini dapat diisi hingga 6 orang dewasa. Karena kami terdiri dari 4 orang dewasa dan 2 anak, kami bisa menempati satu tempat tanpa diisi tambahan lagi. Dari atas Bianglala kita bisa melihat Pantai Ancol, dan wahana-wahana lain yang ada di Dufan. Novel lihat kereta gantung dan langsung memutuskan untuk naik kereta gantung. Dia juga lihat kereta-kereta dan memasukkannya ke dalam daftar wahana yang akan dicoba.
Muter-muter di atas Bianglala kurang lebih 5 menitan juga, dilanjutkan dengan makan siang. Ga jauh dari wahana Bianglala ada tempat makan siang. Boleh pilih, makan siang ala Indonesia atau Jepang. Yang ala Jepang bento-bento gitu deh..tapi bukan Hokben. Yang ala Indonesia pecel lele, sate ayam, dan teman-temannya.
Karena kami keluarga Indonesia sejati, kami memilih masakan Indonesia....tapi...mahallllllll. Rata-rata 30ribuan, padahal rasanya....yah...ga jauh bedalah ma pecel lele jalan Banteng. Apa boleh buat, namanya juga di tempat rekreasi, tempatnya manusia-manusia konsumtif bersenang-senang.
Di Pinggir Kolam Ikan |
Tempat makannya lumayan nyaman. Kami makan di ruang terbuka yang teduh, tepatnya di pinggir kolam ikan tak jauh dari danau tempat main perahu. Kolamnya cukup luas untuk enam ekor ikan koi yang gendut-gendut. Novel suka menjelajah di pinggir-pinggir kolam ikan. Raysa lari-lari bolak-balik di jembatan kecil kolam ikan.
Selesai makan kami sholat dulu. Mungkin karena menapaki jalan memutar, lokasi musholla terasa jauh. Mushollanya cukup luas dan bersih. Hanya sayang, tempat wudhu akhwatnya terbuka, jadi kurang nyaman buka kerudung untuk berwudhu. Di sini juga dilengkapi satu toilet umum, jadinya ngantri deh...
Selesai sholat Novel langsung ngajak main kereta-keretaan yang ternyata tidak bisa dinaiki oleh Novel...kesiankesiankesian. Pasalnya, untuk naik wahana ini tingginya harus 125cm, sedangkan Novel masih 113cm...hix....tunggu SD ya Novel...biar bisa naik ini...
Akhirnya kita naik perahu untuk masuk ke Istana Boneka. Masuk Istana Boneka ini juga ngantri sekitar 10 menitan. Masuknya pake perahu yang bergerak di sebuah rel..anggep ajalah monorel...hehehe. Begitu masuk, entah kenapa suasananya agak serem. Mungkin karena pencahayaannya yang agak kurang, atau bonekanya yang mengingatkan pada salah satu episode Friday the 13th, aiiihhh..lebayyy...
Nuansa serem makin berasa ketika memasuki zona Mesir. Di zona Mesir ini musiknya pun berkesan mistis dan serem gitu. Ada satu pintu darurat yang cukup dimasuki satu orang laki-laki dewasa Asia. Aku ngebayangin, turis Eropa sepertinya akan kesulitan kalau harus keluar lewat pintu darurat itu. Apalagi pintu darurat pasti digunakan dalam keadaan panik kan? Tau sendiri orang-orang Indonesia kalo panik ga peduli sama orang lain. Pintu darurat ini bisa jadi bencana baru. Selain itu lampu penunjuk jalur evakuasinya ada satu yang kebalik, ini bakal ngebingungin kalo tidak diperbaiki.
Poci-poci Seruuuuuu |
Keluar dari Istana Boneka, kami memutuskan mencoba Poci-poci. Tadinya Novel ga mau karena masih penasaran sama kereta gantung. Tapi akhirnya mau juga setelah dijanjikan akan dicarikan kereta gantung setelah ini.
Poci-poci adalah wahana berbentuk cangkir-cangkir yang bisa berputar. Saat mesinnya sedang diam, Poci-poci bisa diputar manual dengan setir yang ada di tengah. Tapi saat berputar....wiiiiiii....seluruh poci berputar bersamaan, sementara masing-masing poci pun berputar sendiri-sendiri. Jadinya ada putaran di dalam putaran. Saking kencengnya putaran itu, punggung pun serasa nempel di dinding bangku. Wuiiiiiii.....lumayanlah untuk pengganti naik Tornado.
Fiuuuhhh....selesai berpusing-pusing ria dalam poci-poci, kami melanjutkan perjalanan mencari kereta gantung. Melewati panggung Maksima, Novel foto-foto dulu sama karakternya yang keliatan keren bawa pedang.
Dicari-cari, ga ketemu. Ternyata kereta gantung bukan wahana Dufan, tapi wahana Ancol...yah....ga jadi deh...Akhirnya Novel mencoba masuk ke Baku Toki, itu lho mobil-mobilan yang bisa tabrak-tabrakan. Sementara Raysa, Buya, Umi, dan Ibu ikutan ngantri di Gajah Terbang.Baru sebentar ngantri, Novel datang. Ternyata ada syarat tinggi badan juga di Baku Toki. Yah...Novel masih kurang tinggi...akhirnya ikutan ngantri di Gajah Terbang.
Ngantri di Gajah Terbang ada sekitar 15 menit juga, baru deh naik. Satu gajah hanya bisa dinaiki 2 orang, jadi kami semua naik 3 gajah. Gajahnya bisa dinaikturunkan dengan tuas yang ada di dekat kaki. Naiknya cuma beberapa meter sih...tapi lumayanlah....Sayangnya Umi takut naik-turun naik-turun terus, jadinya kita hanya naik sampai puncak tertinggi, trus ga turun-turun lagi...xixixi...
Setelah beberapa kali putaran terbang bersama gajah, hari sudah sore. Kami pun memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum pulang, Novel minta naik perahu lagi. Baiklah....setelah dua kali gagal naik wahana yang diinginkan, bolehlah naik peerahu lagi, walaupun itu berarti keluar duit lagi. Tak apalah, yang penting perjalanan ini berakhir bahagia.... :-)
assalamu'alaikum
BalasHapusumi.....
kalo anak saya tingginya 85cm dan masih 2,5 tahun, katanya bukannya di bawah 80cm udah kena mi... ?
soalnya ini saya mau ada acara dari kantor rombongan mau ke dufan, biaya untuk 2 orang 250rb
nah anak saya di takutkan kena bayar......
anak balita bisa gratis ya mi, maennya apa aja ? di dufan
balas ke email saya
riyan.loginstore@gmail.com
makasih mi
assalamu'alaikum wr. wb
assalamualaikum.
BalasHapusibu, saya mau tanya. liburan kali ini saya mau ke dufan dari bekasi. saya bingung harus menggunakan sepeda motor atau naik taksi. saya mau tanya bu, jika menggunakn sepeda motor saya harus jalan lewat mana ya tanpa melewati jalan tol? saya juga mau tanya, jika saya naik taksi dari bekasi ke dufan itu memakan biaya berapa ya bu? mohon sarannya bu. saya lagi kepengen banget ke dufan minggu ini.
ibu bisa balas ke email saya : pijarislestari@yahoo.com
tolong secepatnya ya bu saya perlu bantuan ibu. terimakasih banyak :)
wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh...afwan ya bu...sepertinya saya terlambat membaca email ibu....kalo naik motor sendiri lumayan jauh juga....dari bekasi mana bu?saya kalo dari kranji lewat jalan baru bintara, trus ke arah cakung...setelah itu saya kurang tahu...mungkin ikut jalan yang ke arah tanjung priok....kalo naik taksi dari bekasi barat kira2 150ribu...plus biaya tol...saya lupa berapa...waktunya hanya sekitar 45-60menit...maaf terlambat ya bu...mudah2an bermanfaat
BalasHapus