Hari itu Novel dapat jadwal imunisasi di sekolahnya. Program imunisasi wajib dari pemerintah. Surat pemeberitahuannya sudah diberikan jauh-jauh hari. Sejak tahu akan diimunisasi, Novel terlihat gentar.
Novel takut disuntik! Aku pun berkali-kali memotivasinya. "Cuma sakit sedikit, seperti digigit semut, Ibu juga pernah disuntik." Novel hanya diam sementara matanya menerawang.
Pukul 2 siang masuk sms dari gurunya yang mengabarkan bahwa Novel tidak jadi diimunisasi karena menangis luar biasa kencang. Wow! segitunya.....
Pukul setengah 3 Novel pulang. Tak ada yang berbeda dari raut wajahnya. "Gimana imunisasinya, Mas?" sapaku. "Enak!" what? Novel berbohong? "Emang ngga sakit?" pancingku. "Cuma sakit sedikit, seperti digigit semut," bicaranya santai, ekspresinya rileks, dia benar-benar lihai.
Aku menahan diri agar tidak meneteskan airmata. Sedih sekali rasanya dibohongi anak sendiri. Setelah menarik napas, kuambil hape dan kubacakan sms dari gurunya. Novel terbelalak. Lalu mulai curhat dengan sedikit merengek.
"Mas, gak pa-pa gak imunisasi, gak imunisasi itu gak dosa. Tapi kalo Mas Novel bohong sama ibu, itu jelas-jelas dosa, dan balasannya neraka..." lalu kami pun terlibat percakapan panjang, tentang pentingnya kejujuran....
Sabtu, 01 Desember 2012
Selasa, 27 November 2012
Let's Dressing Up
Raysa mulai mengenal game. Begitu ia tahu di internet ada game yang tokohnya "puteri-puteri" dia langsung tertarik. Game yang paling disukainya adalah permainan memakaikan baju pada karakter. Kebanyakan yang disukainya adalah game dengan Barbie sebagai tokohnya.
Memainkan permainan ini menyenangkan. Kita bisa memilihkan baju apa yang membuat sang karakter terlihat cantik. Selain itu juga memilihkan asesorisnya, riasan wajah, juga rambutnya. Sang karakter un terlihat cantik!
Dengan game ini Raysa bisa belajar padanan warna, pakaian, dan asesoris. Game ini juga bisa dijadikan ajang untuk memperkenalkan aurat. "Pake rok ini aja," kata Raysa. "Jangan, ah!" jawabku, "terlalu pendek, kita pake yang ini aja." "Ya!" Raysa mengangguk-angguk. Kami pun memilihkan baju yang cukup tertutup untuk sang karakter.
Karenanya terpikir olehku untuk mencari game yang membantu memadu padankan pakaian dengan kerudung. Semacam game dressing up yang Islami. Hasil pencarian di Google dengan keyword "game dress hijab" membawa saya ke berbagai situs yang menjual hijab, namun ternyata hanya dua situs yang berisi game yang saya maksud.
Game yang pertama lebih Islami. Sebelum dipakaikan baju, sang karakter sudah berbusana lengkap dengan kerudung panjang dan pakaian yang juga panjang dan lebar. Sayangnya pakaian gantinya tidak mengganti pakaian yang sudah terpasang, akibatnya sang akrakter bukannya terlihat cantik malah terlihat ribet sekali dengan pakaian bertumpuk-tumpuk.
Game yang kedua lebih menyenangkan untuk dimainkan. Sayangnya sang karakter hanya memakai pakaian dalam sebelum diberi pakaian. Selain itu, setelah dipakaikan kerudung, rambutnya tetap saja terlihat. Dan yang lebih disayangkan lagi, pakaiannya banyak yang menampakkan lekuk tubuh.
Jadi tetap saja pencarian ini mengecewakan....kenapa ya sulit sekali mencari game dressing up yang islami
dan menyenangkan, sementara game dressing up bertebaran di internet.....?
Memainkan permainan ini menyenangkan. Kita bisa memilihkan baju apa yang membuat sang karakter terlihat cantik. Selain itu juga memilihkan asesorisnya, riasan wajah, juga rambutnya. Sang karakter un terlihat cantik!
Dengan game ini Raysa bisa belajar padanan warna, pakaian, dan asesoris. Game ini juga bisa dijadikan ajang untuk memperkenalkan aurat. "Pake rok ini aja," kata Raysa. "Jangan, ah!" jawabku, "terlalu pendek, kita pake yang ini aja." "Ya!" Raysa mengangguk-angguk. Kami pun memilihkan baju yang cukup tertutup untuk sang karakter.
Karenanya terpikir olehku untuk mencari game yang membantu memadu padankan pakaian dengan kerudung. Semacam game dressing up yang Islami. Hasil pencarian di Google dengan keyword "game dress hijab" membawa saya ke berbagai situs yang menjual hijab, namun ternyata hanya dua situs yang berisi game yang saya maksud.
Game yang pertama lebih Islami. Sebelum dipakaikan baju, sang karakter sudah berbusana lengkap dengan kerudung panjang dan pakaian yang juga panjang dan lebar. Sayangnya pakaian gantinya tidak mengganti pakaian yang sudah terpasang, akibatnya sang akrakter bukannya terlihat cantik malah terlihat ribet sekali dengan pakaian bertumpuk-tumpuk.
Game yang kedua lebih menyenangkan untuk dimainkan. Sayangnya sang karakter hanya memakai pakaian dalam sebelum diberi pakaian. Selain itu, setelah dipakaikan kerudung, rambutnya tetap saja terlihat. Dan yang lebih disayangkan lagi, pakaiannya banyak yang menampakkan lekuk tubuh.
Jadi tetap saja pencarian ini mengecewakan....kenapa ya sulit sekali mencari game dressing up yang islami
dan menyenangkan, sementara game dressing up bertebaran di internet.....?
Langganan:
Postingan (Atom)