Raysa si pembelajar auditorik. Ia belajar dari suara-suara yang ia dengar, dari percakapan yang ia simak, juga dari lagu-lagu yang terdengar. Selain auditorik ia juga seorang kinestetik. Ia mudah sekali menirukan gerakan tarian hanya dengan sekali melihatnya. Saat melihat gerakan, matanya nyaris tak berkedip. Setelah selesai ia akan mulai menirukan bagian yang ia ingat. Tak heran perbendaharaan gerakannya sudah lumayan banyak saat usianya belum lagi 4 tahun.
Dengan memanfaatkan dua modalitas belajarnya ini, aku mengajaknya bernyanyi 1,2,3 untuk berkenalan dengan angka. Liriknya sangat sederhana, hanya 1, 2, 3, 4, 5 lalu diulang berkali-kali hingga ia hafal urutannya. Selain menyanyikannya, aku pun memperagakannya dengan gerakan tangan sehingga lengkaplah ia memanfaatkan kedua modalitas belajarnya sekaligus.
Video ini diambil kurang lebih sepekan setelah Raysa belajar lagunya
Setelah ia berhasil menghafalkan 1-5, kemudian berlanjut 6-10. Masih dengan nada yang sama dan ditambah gerakan tangan. Alhamdulillah, dengan cara ini Raysa tidak butuh lama menghafalkan urutannya.
Sebelumnya Raysa sudah mengenal angka. Namun ia masih kebolak-balik dalam mengurutkannya. Bisa jadi setelah 3 langsung loncat ke 7 atau 6. Angka kesukaannya adalah tujuh, angka ini tak pernah lepas jika ia berhitung kebolak-balik. Dengan mengurutkan melalui lagu, Raysa menjadi terbiasa dengan urutannya.
Selanjutnya di Bimba, Raysa mengaitkan angka dengan simbolnya. Menghitung berurutan lalu mengaitkannya dengan simbol angkanya. Sekarang di Bimba pun Raysa sudah naik ke level berhitung 0-10.
Yeah.. maju terus Raysa...