Selasa, 20 Desember 2011

Charlie and The Chocolate Factory

Charlie and the Chocolate Factory aslinya adalah novel karangan Roald Dahl yang dirilis pada tahun 1964. Novel ini pertama kali difilmkan pada tahun 1971 dengan judul Willy Wonka and The Chocolate Factory yang kemudian diremake pada tahun 2005 dengan judul Charlie and The Chocolate Factory.

Yang kami tonton kemarin adalah filmnya yang dirilis tahun 2005 dan dibintangi oleh Johnny Depp (my favorite actor since 21 Jump Street) sebagai Willy Wonka. Film ini bercerita tentang Willy Wonka yang mengumumkan bahwa ia mengeluarkan 5 tiket emas di dalam batangan coklat Wonka. Siapa saja yang memiliki tiket ini berhak mendapatkan tur keliling pabrik permen Wonka dan persediaan coklat seumur hidup. Wow! siapa yang ga pengen.

Empat tiket emas sudah dimenangkan oleh anak-anak di seluruh dunia. Satu tiket jatuh ke tangan Augustus Gloop, bocah pecinta coklat dari Jerman. Ia sangat suka makan, Willy Wonka bilang, "I can see that, you're fat." Kata-kata ini termasuk penghinaan yang membuat Augustus Gloop terdiam seribu basa.

Tiket kedua jatuh ke tangan Veruca Salt dari Inggris. Ia adalah gadis kaya yang selalu dimanja. Kedua orangtuanya selalu menuruti keinginannya. Kelak di pabrik coklat ia akan menerima konsekuensi dari kemanjaannya ini.

Tiket ketiga didapatkan oleh Veronica Beauregarde dari Amerika Serikat. Ia selalu mengunyah permen karet. Bahkan ketika ia hendak mencoba makanan lain, ia mengeluarkan permen karetnya dan menempelkannya di belakang telinga. "Mengapa tidak kau buang saja?" tanya Charlie. Veronica menjawab, "Agar aku tidak menjadi pecundang sepertimu."

Mike Teavee adalah anak keempat yang tidak merasa terlalu beruntung telah mendapatkan tiket emas. Ia sedang sibuk main PS ketika kru televisi datang dan mewawancarainya tentang tiket emas. Dia hanya menjawab tak peduli.

Tiket kelima belum didapatkan. Charlie yang miskin hanya tertunduk menonton berita tentang tiket-tiket tersebut. Kakek Joe yang dulu pernah bekerja di pabrik Wonka memberikan Charlie kesempatan itu. Ia memberikan satu koin untuk membeli coklat Wonka.Charlie segera berlari keluar dan kembali lagi agar dapat membuka coklat itu bersama Kakek Joe. Dan walllaaaa! Tiket emas terakhir berhasil didapatkan.

Pertanyaan selanjutnya adalah: Siapa yang akan pergi bersama Charlie ke pabrik coklat?
Seluruh keluarga menginginkan Kakek Joe yang pergi. Tapi Charlie menunjuk ayahnya yang ikut serta pergi. Kemudian kakeknya yang lain berkata bahwa keluarga lebih berharga dari apa pun di dunia ini. Hanya orang bodoh yang menukarnya dengan uang yang banyak.

Akhirnya, Charlie pergi bersama kakek Joe ke pabrik coklat. Setelah masuk gerbang pabrik, mereka disambut oleh boneka-boneka yang berputar dan bernyanyi tentang kehebatan Willy Wonka. Di akhir lagu, kembang api yang memeriahkan perkenalan tersebut tanpa sengaja membakar boneka-boneka tersebut. Adegan ini terlihat cukup mengerikan walaupun yang terbakar hanya boneka. Namun penggambaran yang terlalu detil, boneka yang matanya terbakar, mukanya meleleh, cukup menyeramkan untuk anak-anak.

Selanjutnya mereka diajak masuk oleh Willy Wonka ke dalam pabriknya. Ruang pertama yang mereka masuki adalah ruang untuk mencampur coklat. Ruang ini terlihat seperti taman yang indah dengan sungai coklat yang mengalir di dalamnya. "Semua yang ada di sini bisa dimakan," begitu kata Willy Wonka. Labu-labu berisi manisan, cherry berupa permen, bahkan rumput-rumputnya pun adalah permen. Augustus Gloop begitu terpesona dan melupakan batang coklat yang dibawanya. Ia begitu rakus memakan semua yang ada, bahkan berlutut dan memakan rumput seperti kambing memakan rumput. Suatu pemandangan yang sama sekali tidak mendidik untuk anak-anak. Kemudian ia berusaha minum dari sungai coklat dan terjatuh ke dalamnya. "Tolong! Ia tidak bisa berenang!" teriak ibunya. Tapi Augustus terlanjur terhisap ke dalam pipa penyedot coklat dan dikirim ke ruang pembuatan fudge. Adegan ini agak menegangkan, namun di akhir cerita kita akan tahu bahwa Augustus baik-baik saja.

Selanjutnya, mereka semua diajak naik perahu berbentuk kuda laut yang dikemudikan oleh Oompa-Loompa, manusia-manusia pygmi yang dipekerjakan oleh Willy Wonka dengan coklat sebagai bayarannya. Perahu mereka melewati aliran sungai coklat yang deras. Perjalanan ini cukup menegangkan, seperti melewati arung jeram. Sepanjang perjalanan mereka melihat ruang-ruang lain. Salah satu ruang yang agak sadis ada ruang pembuatan Whipped Cream. Di ruang ini whipped cream (krim kocok) dibuat dengan mencambuk (whipping) sapi. Kalau kita menonton film yangs udah didubbing ke dalam bahasa Indonesia, permainan kata (whipped cream, whipped cow) ini tidak akan diketahui sehingga adegan ini akan terlihat sadis bagi anak-anak.

Ruang berikutnya adalah ruang riset Wonka (the inventing room). Di ruang ini Wonka melakukan eksperimen-eksperimen untuk mendapatkan berbagai macam permen yang menarik. Salah satu permen yang menarik bagi Veronica adalah Three Course Dinner Gum alias permen karet tiga macam makan malam. Dengan memakan satu permen karet ini, maka kita akan merasakan tiga macam makan malam. Tapi permen karet ini belum sempurna. Begitu yang memakannya merasa makanan penutupnya, Blueberry Pie, maka orang yang memakannya akan menggelembung dan menjadi blueberry. Veronica tidak mempedulikan peringakan Wonka dan memakan permen karet ini. Ia pun menggelembung dan terpaksa mengakhiri perjalanannya di ruang jus. Menurut Wonka, jusnya harus segera dikeluarkan agar Veronica dapat kembali seperti semula. Veronica akhirnya dapat kembali seperti semula, namun tetap dengan kulit biru dan tubuh yang sangat elastis.

Selanjutnya Wonka mengajak mereka ke ruang kacang (the nut room). Di ruang ini sepasukan tupai memilah kacang dan mengupasnya tanpa lelah. Veruca sangat tertarik dengan tupai-tupai cerdas itu. Ia memaksa untuk memiliki salah satunya. Tanpa mempedulikan peringatan Wonka, Veruca masuk ke area tupai dan berusaha mengambil salah satu tupai. Tupai-tupai marah dan menyerang Veruca. Ayahnya panik, namun Willy Wonka seperti memperlambat untuk menemukan kunci pintu masuk ke area tupai. Tupai kemudian memeriksa kepala Veruca seperti memeriksa kacang. Para Tupai memutuskan bahwa Veruca adalah kacang busuk dan memasukkannya ke dalam tempat sampah. Ayahnya pun akhirnya ikut masuk ke dalam tempat sampah. Oompa-Loompa menyanyikan lagu yang intinya menceritakan bahwa sang ayah pun ikut bersalah karena sudah memanjakan Veruca, karenanya juga pantas masuk ke tempat sampah. Di akhir cerita mereka berdua keluar dengan berlumuran sampah, namun secara fisik baik-baik saja.

Selanjutnya hanya tinggal Mike Teave dan Charlie Bucket. Willy Wonka mengajak mereka berdua masuk ke dalam suatu lift yang bisa bergerak ke mana saja. Ke atas, ke bawah, ke samping dan ke arah mana pun yang bisa terpikirkan. Dinding lift ini dipenuhi dengan tombol-tombol yang menunjukkan ruang yang dituju. Salah satu ruangan merupakan semacam rumahsakit bagi luka bakar. Di situ diperlihatkan boneka yang terbakar di awal perjalanan. Ruangan ini agak mengerikan sebenarnya.

Setelah berkelana dari satu ruangan ke ruangan lain, akhirnya Mike Teave memilih untuk berhenti di ruang televisi. Di ruang ini, Willy Wonka sedang melakukan eksperimen mutakhirnya: pengiriman coklat melalui televisi. Coklat yang superbesar diperkecil, lalu dikirim ke seluruh televisi di dunia. Di televisi coklat tersebut muncul dengan ukuran normal dan langsung dapat diambil dan dimakan. Mike sangat terpesona dengan penemuan ini dan memaksa mengirimkan dirinya sendiri ke dalam televisi tanpa mempedulikan peringatan Wonka. Mike pun mengecil hingga hanya seinchi tingginya. Wonka kemudian mengirimkannya ke ruang peregangan. Sayangnya peregangan itu terlalu berlebihan sehingga Mike menjadi sangat tinggi dan sangat tipis di akhir cerita.

Akhirnya hanya tinggal Charlie sendiri. Wonka menyelamatinya dan mengajaknya masuk ke dalam lift ke mana saja. Dengan lift tersebut, Wonka mengantar Charlie pulang. Lift langsung masuk menerobos rumah Charlie dari atas sehingga merusak sebagian rumah sederhana itu. Setelah sampai, Wonka berkenalan dengan seluruh keluarga Charlie dan mengatakan bahwa hadiah sesungguhnya adalah seluruh pabrik coklat miliknya. Namun dengan syarat: Charlie harus meninggalkan keluarganya. Menurut Wonka, tak mungkin mengurus seluruh pabrik coklat tanpa meninggalkan keluarganya.

Charlie menolak tawaran tersebut. "Aku tak akan menukar keluargaku dengan uang berapa pun jumlahnya," begitu katanya. Wonka pun pergi dengan kecewa.

Setelah Wonka pergi, keluarga Charlie kembali menjalani kehidupan mereka dengan bahagia. Hanya Wonka yang tidak bahagia. Permen-permen baru ciptaannya tidak ada yang berhasil di pasaran. Ia pun menjadi seorang yang menyedihkan. Akhirnya Wonka memutuskan untuk mengakhiri kesedihannya dengan menemui Charlie.

Charlie ketika itu sedang bekerja menyemir sepatu. Ia tidak tahu bahwa pelanggannya adalah Willy Wonka. Charlie lalu menyarankan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang ayah yang adalah seorang dokter gigi. Mereka kemudian naik lift ke mana saja menemui ayah Wonka.

Wonka akhirnya bertemu ayahnya dan memperbaiki hubungannnya dengan sang ayah. Di akhir cerita, Cahrlie akhirnya menjadi pewaris Wonka dan Wonka menemukan kembali makna keluarga yang sesungguhnya.

Film ini sebenarnya masuk ke dalam genre film anak-anak. Tiap-tiap perilaku buruk di film ini mendapatkan konsekuensi yang cenderung terlihat sadis dan mengerikan. Dan kesimpulan akhirnya: Tak ada yang lebih berharga daripada keluarga, merupakan nilai pendidikan yang juga baik ditularkan untuk anak-anak.

Namun penggambaran yang aneh dan sangat imajinatif bahkan beberapa cenderung sadis, membuat film ini menjadi film anak-anak dengan bimbingan penuh dari orangtua.Agar anak-anak, terutama anak-anak yang masih kecil tidak mengalami salah paham mengenai adegan-adegan imajinatif di film ini.

2 komentar:

  1. untung zazam gak suka pelem ini.
    perasaan Mr Djeed punya koleksi pilm banyak mb

    BalasHapus
  2. betul betul mas...ini juga nontonnya pas diputer di global..hehehe...

    BalasHapus