Minggu, 08 April 2012

100% Buatan Novel

Setelah berkali-kali membuat agar-agar hanya sampai pada menyiapkan adonan, akhirnya Novel sampai juga pada tahap memasak agar-agar. Ketika itu sudah malam, Ibu baru saja pulang dari NF. Novel yang sedang semangat memasak langsung mengajak Ibu masak.

Hmmm...masak apa ya....? Waktu sudah lewat jam delapan malam. Masak apa yang bisa selesai sebelum jam 9, jam tidur Novel? "Tapi Novel masak sendiri, ya? Ibu mau makan, laper," aku mengajukan syarat. Dengan semangat dan mata berbinar ia mengiyakan. "Ya, udah, bikin ager-ager aja," mulanya Novel manyun mendengar usulku, "Tapi lama...." katanya. "Ah, ngga, kalo ngaduknya bener, setengah jam juga selese," matanya berbinar lagi. "Iya, iya!" ia pun kemudian bersemangat menyiapkan segala sesuatunya.

Siapkan mangkok, ambil telur dari kulkas, pecahkan telur, kocok telur, tambahkan garam, semua sudah biasa Novel lakukan. Isi panci dengan air, masukkan gula, masukkan agar-agar, aduk rata, tahapan ini pun Novel sudah terbiasa. Selanjutnya ambil bangku karena kompor masih terlalu tinggi. Naikkan panci ke atas kompor, hidupkan kompor, yang ini Novel masih butuh panduan. Masukkan telur yang sudah dikocok, lalu aduk terus sampai mendidih, ini adalah kali pertama Novel melakukannya.

Senangnya...Ibu jadi bisa makan dengan tenang. Sekarang sudah ada jagoan agar-agar, hehehe. "Ibu, diaduknya sampai kapan?" Novel memanggil dari dapur. Aku segera ke dapur mengecek agar-agar Novel, "Sebentar lagi mendidih kayanya," Novel melanjutkan mengaduk agar-agar.

Beberapa saat kemudian agar-agar mendidih, Novel langsung turun dari bangku menyiapkan cetakan. Ibu meneruskan sedikit mengaduk supaya agar-agar tidak tumpah. Cetakan siap, karena cukup berat bagi Novel, maka Ibu-lah yang mengangkat panci dan menuangkannya ke dalam cetakan.

Karena sudah malam, Agar-agar baru bisa dimakan esok paginya...hmmm...nyummiiiii....yuk, lanjutkan Chef Novel!