Setelah goyang-goyang beberapa lama, akhirnya gigi pertama Novel tanggal juga. Hari itu hari Ahad, paginya Novel sudah melapor kalau giginya sudah goyang sekali. Kalau didorong dengan lidah, giginya sudah hampir tertidur saking miringnya. Siangnya Novel melapor lagi kalau giginya bolong, "Hah? Bolong?" rupanya bagian bawah gigi yang goyang itu sudah begitu terbuka hingga terasa bolong. "Wah, kayanya bakal copot pas lagi makan nih...." Ayah memprediksi sambil bercanda.
Sorenya, sepulang ngajar, Novel memamerkan giginya yang sudah bolong satu, "Weeeiii, kapan copotnya?" "Tadi, waktu mandi di cabut Ayah," jawab Novel riang. Ia pun menunjukkan giginya yang diletakkan di dalam gelas kecil. "Sakit ga?" tanyaku. "Ngga, malah ga kerasa, tau-tau....lho? kok ilang!" penjelasannya disambut tawa dari kami semua.
Menurut drg. Donny Adi Wirawan, memang begitulah seharusnya gigi sulung itu lepas. Lepas secara alami, bukan lepas yang dipaksa. Gigi penggantinya akan memakan akar gigi sulung, dan menggunakan akar gigi sulung sebagai penunjuk arah keluar. Kalau akar gigi sulung hilang, maka hilang pulalah penunjuk arah sang gigi pengganti. Akibatnya gigi pengganti tumbuhnya jadi ga karuan.
Hmmm....mungkin itu sebabnya gigiku berantakan ya....abisnya dulu ada gigi sulung yang dicabut paksa. Jadi untuk urusan pelepasan gigi sulung ini prinsip lebih cepat lebih baik sama sekali tidak bisa dipakai. Kita harus selalu ingat, orang sabar disayang Allah...sabar aja sampai akarnya benar-benar lepas.
Ia menceritakan gigi ompongnya dengan bangga sekali. Gigi Novel udah copot satu, berarti Novel udah gede. Kami pun menggunakan gigi copotnya untuk mengingatkan, "Novel kan udah gede, tuh, giginya aja udah copot satu," itulah yang keluar ketika Novel mulai kolokan.
Alhamdulillah, sekarang Novel makin bersikap dewasa. Malah ketika ribut-ribut demo BBM kemarin dia bisa-bisanya berkomentar, "Kok pinteran kita dari polisi?" Dia lihat polisi memukul-mukul orang sembarangan, sementara dia sendiri tak pernah memukul orang sembarangan.
Terus jadi makin hebat ya Novel sayang...tak peduli bagaimana orang lain, yang penting Novel tahu mana yang terbaik...
Kamis, 05 April 2012
Gigi Novel Copot!
Label:
catatan harian,
gigi,
kesehatan,
parenting
Selasa, 03 April 2012
Spongebob dan Squidward
Spongebob dan Squidward |
BOBLAGIMA
SAKKARIBTI
SKIBOTTIDUR
ADAPELANG
GARYANG
SUKAKAR
EBETAB
ISTUTAMAT
Terjemahannya:
Hari ini Spongebob lagi masak Krabby Patty. Squidward tidur. Ada pelanggan yang suka Krabby Patty. Abis tu tamat.
Ini adalah cerita yang ditulis sendiri oleh Novel saat umurnya 5 tahun. Biar pun dia sudah mengerti tentang spasi saat mengetik di laptop, namun dalam tulisan tangan ia masih kesulitan membuat spasi. Alhamdulillah berkat pelajaran menulis di TK, ia terbiasa untuk menulis di dalam baris.
Maju terus Novel...terus berkarya dan bersiap memberi manfaat bagi umat manusia....Amiinn..
Raysa Jadi Fashion Designer
Tak usah berpikir Raysa sudah bisa menggambar dengan penuh nilai artistik...memang ia sudah bisa menggenggam pensil dengan benar, tapi tarikan garis masih jauh dari terarah...hehehe..
Tapi dia sepertinya tertarik sekali bereksperimen dengan kain. Setiap kali habis mandi, ia minta dipakaikan "kodek". Kodek adalah bahasa minang untuk sarung atau kain yang dililitkan di tubuh. Sehabis mandi yang dijadikan kodek tentu saja adalah handuk. Setelah selesai berpakaian, Raysa kemudian bermain-main dengan handuk.
Handuk ia sampirkan di kepala dan bilang, "Ibu, Dede pake kudung." Tak berapa lama kemudian handuk disampirkan di pundak dan jadilah, "Atoboy!" maksudnya Astroboy, tapi sebenarnya lebih tepat disebut Superman, Astroboy kan ga pake jubah. Kemudian handuk dililitkan di pinggang dan, "Dede pake lok," maksudnya "rok", maklum bicaranya belum terlalu jelas.
Akibatnya tentu saja handuk jadi kotor karena diseret-sereet juga di lantai. Akhirnya handuk pun diganti dengan kain bedongnya di masa bayi dulu. Kemudian Raysa pun mulai bereksperimen lebih lama lagi dengan kain lebarnya itu.
Terus bereksperimen ya sayang...Find your passion and go with it!
Stand in Style |
Handuk ia sampirkan di kepala dan bilang, "Ibu, Dede pake kudung." Tak berapa lama kemudian handuk disampirkan di pundak dan jadilah, "Atoboy!" maksudnya Astroboy, tapi sebenarnya lebih tepat disebut Superman, Astroboy kan ga pake jubah. Kemudian handuk dililitkan di pinggang dan, "Dede pake lok," maksudnya "rok", maklum bicaranya belum terlalu jelas.
Akibatnya tentu saja handuk jadi kotor karena diseret-sereet juga di lantai. Akhirnya handuk pun diganti dengan kain bedongnya di masa bayi dulu. Kemudian Raysa pun mulai bereksperimen lebih lama lagi dengan kain lebarnya itu.
Terus bereksperimen ya sayang...Find your passion and go with it!
Label:
catatan harian,
Curahan hati,
eksplorasi bakat
Senin, 02 April 2012
Berbagi....Love This!
Hari ini Novel menemukan koin 500-an di kasur. Entah koin siapa itu, mungkin punya Umi, mungkin punya Buya, mungkin juga punya Ami. Yang pasti, itu adalah koin milik kita, bukan orang lain (abis ketemunya kan di kasur...).
Tak berapa lama kemudian, Novel menghilang. Begitu juga Raysa. Biasa....namanya juga ibu, kehilangan anaknya sedikit saja pikirannya langsung khawatir berkali-kali lipat. Jangan-jangan begini, jangan-jangan begitu...Tapi teteuuuuppp...karena udah wudhu untuk sholat Ashar, kami pun sholat Ashar dahulu.
Setelah sholat, Novel dan Raysa sudah pulang. Mereka kompak menggenggam es K*k*. Ternyata Novel mengajak Raysa ke Ucok (warung deket rumah) membeli es K*k* kesukaan mereka. Karena uang yang ditemukan hanya 500 rupiah, mereka hanya sanggup membeli satu buah saja. Es yang sebatang itu kemudian dipotong dua lalu dengan kompaknya mereka duduk manis sambil makan es K*k*.
Terharu...tanpa disuruh, tanpa disarankan, Mas Novel berhasil berbagi. Ia bisa saja jajan permen Y*p* seharga 500 rupiah untuk dirinya sendiri atau beli sebatang es K*k* tanpa mempedulikan adiknya ngiler-ngiler (toh dia adalah penemu uangnya). Tapi ia memutuskan untuk berbagi....beli makanan yang memang mudah untuk dibagi...duh...terharu....
Keep on sharing Mas Novel...karena berbagi membuat kita tambah kaya....
Tak berapa lama kemudian, Novel menghilang. Begitu juga Raysa. Biasa....namanya juga ibu, kehilangan anaknya sedikit saja pikirannya langsung khawatir berkali-kali lipat. Jangan-jangan begini, jangan-jangan begitu...Tapi teteuuuuppp...karena udah wudhu untuk sholat Ashar, kami pun sholat Ashar dahulu.
Setelah sholat, Novel dan Raysa sudah pulang. Mereka kompak menggenggam es K*k*. Ternyata Novel mengajak Raysa ke Ucok (warung deket rumah) membeli es K*k* kesukaan mereka. Karena uang yang ditemukan hanya 500 rupiah, mereka hanya sanggup membeli satu buah saja. Es yang sebatang itu kemudian dipotong dua lalu dengan kompaknya mereka duduk manis sambil makan es K*k*.
Terharu...tanpa disuruh, tanpa disarankan, Mas Novel berhasil berbagi. Ia bisa saja jajan permen Y*p* seharga 500 rupiah untuk dirinya sendiri atau beli sebatang es K*k* tanpa mempedulikan adiknya ngiler-ngiler (toh dia adalah penemu uangnya). Tapi ia memutuskan untuk berbagi....beli makanan yang memang mudah untuk dibagi...duh...terharu....
Keep on sharing Mas Novel...karena berbagi membuat kita tambah kaya....
Langganan:
Postingan (Atom)