Pulang ngajar Novel langsung cerita kalo dia sudah berkreasi sendiri dengan membelah roti bun yang rasanya hambar, lalu diberi mentega dan ditaburi meises. "Oya?" responku pertama, "kita juga masih punya roti burger tuh," lanjutku,"tinggal panasin di microwave, trus bikin burger deh." "Mana, mana, mana?" Novel semangat nyari ke kulkas.
Aku mengeluarkan roti bun dari kulkas. Novel menyalakan microwave lalu membelah roti jadi dua bagian. Kemdian dia sendiri yang menaruhnya di piring dan menyalakan microwave. Teknologi benar-benar telah membuat hidup sangat mudah."Ni, ada selai stroberri dan saus bawang, bisa diolesin nanti, trus bisa ditambahin sosis," aku mengeluarkan bahan-bahan itu dari kulkas.
Setelah satu menit di dalam microwave, roti pun dikeluarkan. Dengan khusyuk Novel mengolesi sang roti dengan selai stroberi. Satu sisi stroberi, satu sisi saus bawang. Aku memotong-motong sosis dan memanaskannya di microwave.
Setelah sosis matang, Novel menyusunnya di atas roti dan kedua roti pun ditangkupkan. Saatnya mencicipi! "Kok keras?" protes Novel. "Ya...soalnya kan manasinnya pake microwave, jadinya begitu dingin langsung keras," itulah kelemahannya manasin pake microwave, ga bisa nunggu ntar, harus langsung dimakan.
"Coba, enak ga?" aku mencicipinya. Hmmmmm...nyummmyyyyy....rasa manis dari selai stroberi dan asin dari saus bawang berpadu denga kelembutan sosis ayam....hmmm...sensasi rasa yang unik....rasanya jadi pengen bikin lagi...sayang rotinya udah abis.....
Go go Novel! Boleh juga nih jadi chef!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar